Optimalisasi Tingkat Pelayanan Jalan Lintas Porong
(1) Balitbang Provinsi Jawa Timur
(*) Corresponding Author
Abstract
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran aksebilitas dan tingkat pelayanan jalan dari sentra industri kecil dan menengah di Jawa Timur menuju daerah pemasarannya yang kondisinya terganggu sejak terjadinya bencana lumpur Lapindo di Sidoarjo tahun 2006. Metode yang digunakan dalam analisis adalah metode analisis VCR dan analisis aksebilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 40 persen kondisi jalan mulai dari Bangil – Pasuruan – Probolinggo – Situbondo – Banyuwangi adalah bergelombang dan kurang dilengkapi dengan fasilitas perambuan. Sementara kondisi jalan di lintasan tengah dan selatan, yaitu Probolinggo – Lumajang – Jember relative lebih baik, tetapi fasilitas perambuan masih kurang. Titik kemacetan terjadi antara lain di daerah Singosari lebih disebabkan karena banyaknya orang yang menyeberang jalan karena tidak adanya jembatan penyeberangan orang. Tingkat aksebilitas di Pandaan, Ngoro,dan Bangil menuju Surabaya yang melewati jalur Porong – Gempol berdasarkan persepsi responden berkisar antara 3.3 sampai 3.5, artinya bahwa tingkat aksebilitas di lintasan ini bagus.
Full Text:
PDFReferences
Direktorat Jenderal Bina Marga RI, 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). SWEROAD bekerjasama dengan PT. Bina Karya, Jakarta.
Dinas Perhubungan Propinsi Jawa Timur, 2006. Back Up Sistem Transportasi Mengantisipasi Dampak Lumpur Lapindo, Surabaya.
Dinas Perhubungan Propinsi Jawa Timur, 2006. Dampak Penutupan Lalu Lintas Jalan Raya Porong Terhadap Perekonomian Wilayah Jawa Timur, Surabaya.
DOI: https://doi.org/10.32781/cakrawala.v6i1.140
Article Metrics
Abstract view : 327 timesPDF - 281 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 CAKRAWALA
Cakrawala: Jurnal Litbang Kebijakan Abstracted/Indexed by:
Â
Copyright @ 2006, Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur