Pengaruh Posisi Catchment Area Terhadap Tingkat Pencemaran air tanah Di Wilayah Pantai Utara Dan Selatan Kabupaten Sampang
DOI:
https://doi.org/10.32781/cakrawala.v8i1.208Abstract
Tujuan penelitian ini untuk pengaruh posisi catchment area terhadap tingkat pencemaran air tanah di daerah penelitian. Untuk memastikan berapa banyak jumlah sumur penduduk yang telah tercemar air laut diperlukan pendekatan melalui metode analisa terhadap beberapa sampel air sumur penduduk berdasarkan nilai ratio chlorida bicarbonat (RCB). Semakin banyak jumlah sumur penduduk yang terkontaminasi air laut (nilai RCB>0,5), maka semakin tinggi tingkat pencemaran air tanah oleh air laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah sumur penduduk yang tercemar di wilayah Pantai Utara lebih sedikit dibandingkan dengan sumur penduduk yang tersemar di Pantai selatan Kabupaten Sampang. Solusi mengatasi pencemaran air tanah oleh air laut tersebut di atas adalah melalui bantuan sumur bor Air Bawah Tanah (ABT) dari Pemerintah Daerah setempat, menjaga kondisi hutan tetap utuh dan melakukan normalisasi kapasitas daya tampung Sungai Kemuning secara periodik setiap tahun.
References
Aris Poniman, Retno esti Rahayu, 2000. Petunjuk Teknis Neraca Sumberdaya Lahan Spasial. BAKOSURTANAL, Cibinong, Jakarta.
Asdak, C, 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Gadjah Mada University Press, Jogjakarta.
Badan Pusat Statistik, 2011. Kabupaten Sampang Dalam Angka, Penerbit BPS Kabupaten Sampang, Jawa Timur.
Downloads
Published
2014-06-25
How to Cite
Husein, A. (2014). Pengaruh Posisi Catchment Area Terhadap Tingkat Pencemaran air tanah Di Wilayah Pantai Utara Dan Selatan Kabupaten Sampang. Cakrawala: Jurnal Litbang Kebijakan, 8(1), 41–49. https://doi.org/10.32781/cakrawala.v8i1.208
Issue
Section
Articles