Tingkat Konektivitas dan Aksesibilitas Jaringan Jalan Antar Wilayah Sidoarjo-Mojokerto
DOI:
https://doi.org/10.32781/cakrawala.v17i2.574Keywords:
Indeks Konektivitas, Indeks Aksesibilitas, Tingkat Kinerja JalanAbstract
Dalam rangka mendukung industri, perdagangan dan jasa antar kawasan perkotaan di Sidoarjo (Krian) dan Mojokerto (Mojosari) dibutuhkan dukungan prasarana transportasi logistik kewilayahan dengan keterhubungan jaringan jalan yang baik. Indikatorpengukuran tingkat keterhubungan jaringan jalan antar wilayah Sidoarjo dan Mojokerto menggunakan indeks konektivitas (beta dan gamma) dan indeks aksesibilitas serta tingkat kinerja jalan/ Level of service. Dari hasil analisa diketahui indeks beta sebesar 1,38, dan indeks gamma 0,48 sedangkan nilai indeks aksesibilitasnya adalah sebesar 0,132. Dari perhitungan tersebut maka dapat disimpulkan tingkat indeks konektivitasnya pada jaringan jalan yang diteliti masuk kategori baik dimana indeks beta diatas 1 namun masih perlu ditingkatkan karena indeks gammanya masih 48%, sedangkan untuk tingkat aksesibilitasnya masuk kategori rendah sebagaimana ditetapkan untuk kawasan yang mempunyai kepadatan penduduk diatas 1.000 penduduk/km2 nilai indeksnya minimum 1,5.
References
Achmad, F. (2016). Ekspor Menurut Moda Transportasi. Universitas Gajah Mada.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur. (2018). Pembangunan Infrastruktur di Jawa Timur. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur.
Chan, C. E., Agustin, I. W., & Waloejo, B. S. (2022). Evaluasi kinerja jalan Probolinggo – Lumajang di kabupaten Probolinggo dan kabupaten Lumajang. Planing for Urban Regional and Environment, 11, 187–194
Fauzan, A., Hidayat, B., & Rahayu, A.M. (2021). Pengembangan Konektivitas Jaringan Jalan Kota Batam Menggunakan Metode Graph Theorithic. Tugas Akhir D4. Politeknik Transportasi Darat Indonesia.
Kementerian PUPR. (2018). Penetapan Kelas Jalan Berdasarkan Fungsi Dan Intensitas Lalu Lintas Serta Daya Dukung Menerima Muatan Sumbu Terberat Dan Dimensi Kendaraan Bermotor. Jakarta.
Kansky, K., dan Danscoine, P. (1989). Measures of Network Structure. Flux, Numéro Spécial.
Lukman, W. K., & Prakoso, B. S. E. (2020). Interaksi Antara Jaringan Jalan Dengan Struktur Ruang Kabupaten Kendal. Jurnal Bumi Indonesia, 9 (4).
Menteri Perhubungan. (2015). Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas. Jakarta.
Morlock, Edward. K. (1995) Pengantar Teknik Perencanaan Transportasi. Erlangga.
Muta’ali, L. (2015). Teknik Analisis Regional Untuk Perencanaan Wilayah Tata Ruang Dan Lingkungan. Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG).
Nazir, M. (1983). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia.
Presiden Republik Indonesia. (2022). Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Kawasan Perkotaan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Dan Lamongan. Jakarta.
Priyambodo. (2015). Analisis Aksesibilitas dan Level of Service Angkutan Jalan Lintas Surabaya-Kediri. Jurnal Warta Perhubungan, 27(2), 129-137.
Putra, A., Novio, R. (2021). Analisis Konektivitas Jaringan Jalan Sebagai Arahan Perencanaan Kawasan Agropolitan Kecamatan Lareh Sago Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota. Jurnal Buana, 5(2), 256-272.
Santoso, E. B. (2010). Strategi Pengem-bangan Perkotaan di Wilayah Gerbangkertosusila Berdasarkan Pendekatan Daya Saing Wilayah. Seminar Nasional Perencanaan Wilayah Dan Kota ITS, 13.
Tamin, O. Z. (2000). Perencanaan dan Permodelan Transportasi. Institut Teknologi Bandung.
Waloejo, B. S., Agustin, I. W., Hariyani, S., & Chan, C. E. (2023). Accessibility and Connectivity of Connecting Road Probolinggo-Lumajang. Civil Engineering and Architecture, 11(5A), 3221-3229. 10.13189/cea.2023.110831.