Penyakit Ternak yang Perlu Diwaspadai Terkait Keamanan Pangan
DOI:
https://doi.org/10.32781/cakrawala.v12i2.270Abstract
Tujuan kajian ini adalah: (1) jenis penyakit ternakdan patologi yang terjadi di Jawa Timur; (2) menemukan cara mencegah dan menanggulangi berbagai penyakit agar produksi pangan asal ternak tidak terganggu dan aman dikonsumsi. Metode kajian bersifat deskriptif dengan mencermati data-data sekunder, kejadian terkini terkait penyakit ternak dan kemanan pangan asal ternak. Kesimpulan: (1) Dari 25 jenis penyakit hewan menular strategis yang teridentifikasi, terdapat beberapa jenis diantaranya yang dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia yang terpapar baik melalui kontak langsung dengan penderita, melalui makanan yang dikonsumsi, atau melalui udara yang terhirup dan/atau kontak langsung dengan hewan yang sakit, terinfeksi atau mati. Selama kurun waktu 2016-2017 dilaporkan terdapat limajenis kejadian PHMS; yaitu antraks, brucellosis, IBR, leptospirosis, dan paratubercullosis; dan dua jenis kejadian penyakit parasiter. Selain itu terdapat residu dua jenis obat golongan Tetracyclin pada daging sapi dan Aminoglikosida pada daging ayam; (2) Cara mencegah dan menanggulangi berbagai penyakit agar produksi pangan asal ternak aman dikonsumsi adalah senantiasa menggunakan bibit unggul bersertifikat (kalau ada) serta menerapkan cara beternak yang baik, menggukan pakan yang sehat, dan menerapkan biosekuriti secara ketat agar produknya aman dikonsumsi.
References
Badan Standarisasi Nasional (BSN). SNI ISO 22000:2005. Sistem manajemen Keamanan Pangan – Persyaratan untuk Organisasi dalam Rantai Pangan.
Bahri S, Indraningsih, Widiastusi R, Murdiati TB, dan Maryam R. 2002. Keamanan Pangan Asal Ternak : Suatu Tuntutan di Era Perdagangan Bebas. Jakarta: Wartazoa 12(2):47-64.
Bahri S, Sani Y, dan Indraningsih, 2006. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Keamanan Pangan Asal Ternak di Indonesia. Jakarta: Wartazoa 16(1):1-13.
Daryanto A. 2017. Praktik Suap dan Kuota Impor Daging Sapi. Jakarta: Trobos, Kolom. Edisi Maret 2017. H.76.
Murwani S, Qosimah D, dan Amri IA. 2017. Penyakit Bakterial Pada Ternak Hewan Besar dan Unggas. Malang: UB Press. 306h.
Natalia L. 2000. Manifestasi Veseral Penyakit Radang Paha pada Hewan. JITV Vol.5 No.1 Tahun 2000. h.276-281.
Nugraheni M. 2013. Pengetahuan Bahan Pangan Hewani. Yogyakarta: Graha Ilmu. 216h.
Rianto E dan Purbowati E. 2010. Panduan Lengkap Sapi Potong. Depok: Penebar Swadaya. h.200–214.
Supar dan Ariyanti T, 2005. Keamanan Pangan Produk Peternakan Ditinjau dari Aspek Penyakit. Wartazoa 15(4) h.187-2005.
Wheindrata HS, 2015. Flu Burung. Kenali, Cegah dan Obati Sedini Mungkin. Yogyakarta: Lily Publisher. 215h.
Sumber Internet:
Adarma T, 2016. Awas, Banjir Bawa Bibit Penyakit Bagi Hewan Ternak; Selasa, 01 Maret 2016 diunduh 29 Maret 2016
http://beritajatim.com/peristiwa/260798/awas,_banjir_bawa_bibit_penyakit_bagi_hewan_ternak.html
Balai Besar Penelitian Veteriner, 2012. Informasi dan Diskripsi Singkat Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS). Jakarta: Balitbang Pertanian, 14h.
http://www.litbang.pertanian.go.id/download/one/407/file/BOOKLET-PHMS.pdf
Talib C, Inounu I, dan Bamualim A, 2007. Restrukturisasi Peternakan di Indonesia. Analisis Kebijakan Pertanian Vol.5(1) h.1-14. http://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/ISU5-1a.pdf diunduh 11 Januari 2016
Dirjen Peternakan 2017. Situasi Kejadian Ai Pada Unggas Kondisi Sampai Dengan Maret 2017. http://ditjennak.pertanian.go.id/situasi-kejadian-avian-influenza-ai-pada-unggas-kondisi-s-d-31-maret-2017 Diunduh 17 Agustus 2017.