Strategi Pengembangan Industri Kreatif Lintas Sektoral di Kabupaten Ponorogo Jawa Timur
DOI:
https://doi.org/10.32781/cakrawala.v16i2.465Keywords:
Strategi Pengembangan, Industri Kreatif, Kerajinan KulitAbstract
Riset ini bertujuan mengetahui bagaimana pengembangan nilai rantai kegiatan produksi, strategi kemitraan, dan prosedur pengembangan industri kreatif kriya kulit lintas sektor di Ponorogo.Metode penelitian menggunakan riset pengembangan yang dilaksanakan di wilayah Ponorogo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan industri kreatif diawali dari penyediaan bahan baku berkualitas dengan harga kompetitif. Peningkatan mekanisme modern pemotongan hewan, penyamakan modern, pembinaan tenaga profesional melalui pelatihan vokasional dan pengembangan program studi kriya kulit pada Sekolah Menengah Kejuruan. Pengembangan model kemitraan dengan pelibatanfour helix of innovation didasarkan pada kesadaran bersama dan ko-operasi (cooperation). Pengembangan kemitraan industri kreatif dibangun berdasar pada isu dan problem yang berkembang di Ponorogo. Pengembangan manual prosedur meliputi, prosedur penyiapan bahan baku, produksi, dan pemasaran baik yang bersifat online maupun offline.
References
Fred, S. (1993). An Examination of the Effect of Product Performance on Brand Reputation, Satisfaction and Loyalty. European Journal of Marketing, 27(9), 19–35.
HT, M. Amir. (2017). Kebijakan Ekonomi Kreatif Berbasis Industri Kerajinan Unggulan Dalam Upaya Mengangkat Kearifan Lokal Kabupaten Tuban. Cakrawala: Jurnal Litbang Kebijakan, 11(2), 157-169.
Ismiatun. (2015). Pengembangan Sistem Inovasi dalam Perspektif Pengem-bangan Sistem Peningkatan Ddaya Saing Daerah dengan Pendekatan System Dynamics. JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 4(2), 253-261.
Kala, V., Chee, M., & Harun, M. L. (2013). Online Shopping and Customer Satisfaction in Malaysia. International Journal of Marketing Practices, 1(1), 43–51.
Kande, Kazadi, Lievens Annouk, and Mahr Dominik. (2016). “Stakeholder Co-Creation during the Innovation Process: Identifying Capabilities for Knowledge Creation among Multiple Stakeholders. Journal of Business Research, 69(2): 525-540. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2015.05.009.
PERMENPAN. (2012). Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Adminitrasi Pemerintahan, Permenpan, no 35.
Putra, A. D. (2018). Bekraf: Kontribusi Ekonomi Kreatif ke PDB 2018 Lebih dari Rp 1.000 Triliun. https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/01/170900726/bekraf--kontribusi-ekonomi-kreatif-ke-pdb-2018-lebih-dari-rp-1.000-triliun.
Reven, D., & Ferdinand, A. T. (2017). Analisis Pengaruh Desain Produk, Kualitas Produk, Harga Kom-petitif, Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Pelanggan Nesty Collection Jakarta). Diponegoro Journal of Management, 6(3), 152-164.
Republik Indonesia, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. 2012. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan. Jakarta: Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. BN.2012/No.649, jdih.menpan.go.id.
Sanusi. (2019). Ini Empat permasalahan Utama Industri Kreatif di Indonesia. https://www.tribunnews.com/bisnis/2019/11/08/ini-empat-permasalahan-utama-industri-kreatif-di-indonesia (diakses 08 Nopember 2019).
Weenas, J. R. S. (2013). Kualitas Produk, Harga, Promosi dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya terhadap Keputusan Pembelian Spring Bed Comforta. Jurnal EMBA : Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 1(4), 607-618. https://doi.org/10.35794/emba.1.4.2013.2741
Yufit R, H., Herry P, B., Abdurrahman, A., & Dwi P, T. (2017). Strategi Pengembangan Produk Unggulan Lintas Wilayah untuk Mendukung Sistem Inovasi Daerah di Kabupaten Magetan, Ponorogo, dan Pacitan. Cakrawala: Jurnal Litbang Kebijakan, 11(1), 111-127. https://doi.org/10.32781/cakrawala.v11i1.10.