Pengembangan Hilirisasi Porang (Amarphopallus Onchopillus Prain) sebagai Agroindustri Unggulan Jawa Timur

Authors

  • Ramdan Hidayat Program Studi Agroteknologi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Indonesia
  • Purwadi Purwadi Program Studi Agroteknologi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Indonesia
  • Purnomo Edi Sasongko Program Studi Agroteknologi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Indonesia
  • Jojo Dwiridhotjahjono Prodi Administrasi Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.32781/cakrawala.v16i2.496

Keywords:

Agroindustri, Bibit, Budidaya, Porang, Produksi

Abstract

Tujuan kajian ini mengembangkan agroindustri bibit unggul, budidaya, kelembagaan petani dan pemasaran, serta peta kapasitas produksi dan areal budidaya porang. Motodologi yang digunakan meliputi 4 kerangka model, yaitu: agroindustri pembibitan, pengembangan budidaya, kelembagaan petani dan pemasaran, serta pemetaan kapasitas produksi pabrik. Hasil kajian menunjukkan: Agroindustri bibit unggul dilakukan melalui perbanyakan spora, katak dan umbi. Pengembangan budidaya porang di Jawa Timur terdapat di 29 Kabupaten dengan luas area budidaya 36.616 ha dan 5 Kabupaten dengan luas areal lebih dari 1.000 ha, diantaranya: Trenggalek, Madiun, Jember, Ponorogo dan Pacitan. Kapasitas produksi 17 perusahaan pengolah umbi menjadi chips, tepung, beras, mie dan tahu sebesar 266.250 ton/tahun. Model tata niaga porang di Jawa Timur meliputi: Pemasaran langsung umbi produksi dan bibit (umbi dan katak). Pemasaran tidak langsung berupa bibit. Model Supply Chain Management agroindustri porang yang proporsional antara petani, pengepul, pabrik dan distributor.

References

Austin, J. E. (1992). Agroindustrial Project Analysis; EDI Series in Economic Development. Washington, D.C. USA.

Dwiyono, K. (2018). Agroindustri Bunga Rampai. LPU-UNAS.

Dwiyono, K., T. C. Sunarti, O. Suparno dan L. Haditjaroko. (2014). Penanganan pascapanen umbi iles-iles (Amorphophallus muelleri Blume) studi kasus di Madiun, Jawa Timur. Jurnal Teknologi Industri Pertanian 24(3),179-188

Dwiyono, K. and M. A. Djauhari. (2021). Effect of Potasium Nitrate (KNO3) on Indonesian Konjac Productivity. Universal Journal of Agricultural Research 9(2), 39-47.

Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia. Badan Litbang Ke-hutanan Departemen Kehutanan Jakarta.

Hidayat, R. (2020). Study of Growth and Yield of Sveral Sources of Indonesian Konjac (Amorphophallus onchophyllus) Seedling by CPPU Treatments. Seminar Nasional Magister Agroteknologi Fakultas Pertanian UPN “Veteran†Jawa Timur. NST Proceedings. pages 132-138. 10.11594/ nstp.2020.0616.

Hidayat, R. E. Yektiningsih, Siswanto dan Gyska I.K. (2019). Model Pengembangan Hilirisasi Inovasi Porang (Amarphophallus oncho-pillus L.) di Jawa Timur. Laporan Kajian Bidang Pengembangan Kemitraan dan SIDA Balitbang Provinsi Jawa Timur.

Hidayat, R., F. D. Dewanti., dan Hartojo. (2013). Mengenal Karakter, Manfaat dan Budidaya Tanaman Porang (Amarphophallus oncho-phillus L.). Graha Ilmu.

Hidayat, R. dan Purwadi. 2021. Pengembangan Inovasi Pembibitan Porang (Amarphopallus oncho-phillus Prain.) di Desa Panglungan, Kec. Wonosalam, Kabupaten Jombang. Prosiding Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis ke-45 UNS Tahun 2021, 5(1): 495 – 508.

Hidayat, R., Purwadi, E., Yektiningsih. (2020. Pengembangan Inovasi Pembibitan Porang (Amar-phophallus onchopyllus Prain.) di Jawa Timur. Laporan Kegiatan Bidang Pengembangan Kemitraan dan Inotek Balitbang Povinsi Jawa Timur.

Hidayat, R., Purwadi, P., E. Sasongko., dan J. D. Tjahjono. (2021). Model pengembangan hilirisasi inovasi porang (amarphophallus onchopillus l.) di Jawa Timur. Laporan Kegiatan Bidang Pengembangan Kemitraan dan Inotek Balitbang Povinsi Jawa Timur. Surabaya. 87 hal.

Hidayat, R., Purwadi., dan Susanto, H. (2021). Teknik Pembibitan dan Manajemen Rantai Paso Bibit Porang (Amarphophalus onchophyllus Prain.). Graha Ilmu.

Ibrahim, M. (2019). Perbanyakan Iles-Iles (Amorphophallus Spp.) Secara Konvensional dan Kultur in Vitro serta Strategi Conventional Propogation and In Vitro Culture of Iles-Iles (Amorphophallus spp.). Perspektif, 18(1), 67–78.

Izza, S. N., R. Hidayat., dan P. Nugrahani. (2022). Kajian Sumber Bibit dan Komposisi Media Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Porang (Amorphophallus onchophyllus Prain). Jurnal Agrium, 19(2): 174-182.

Jansen, P.C.M., C.van der Wilk, & W.L.A. Hetterscheid. (1996). Amorphophallus Blume ex Decaisne. In M. Flach and F. Rumawas (EDS.). Backhusys Publishers,

Lahiya, A. A. (1993). Budidaya Tanaman Iles-iles dan Penerapannya untuk Sasaran Konsumsi serta Industri. Seri Himpunan Peninggalan Penulisan yang Berserakan.

Nurmianto, E., Ratnasari, L., Raikhani, A., & Arifin, M. Z. (2020). Pemberdayaan Masyarakat Me-lalui Pengolahan Porang di Desa Cupak Kecamatan Ngusikan Jombang. Seminar Nasional Sistem Informasi (SENASIF), 4(1), 2337 - 2344

Peraturan Gubernur Jawa Timur N0. 31, Tahun 2021 tentang Pengawasan Peredaran Benih Porang.

Rahmadaniarti, A. (2015). Toleransi Tanaman Porang (Amorphophallus oncophyllus Prain.) terhadap Jenis dan Intensitas Penutupan Tanaman Penaung. Jurnal Kehutanan Papuasia, 1(2), 76-81.

Rokhmah, D. N. dan H. Supriadi. 2011. Prospek Pengembangan Iles-Iles (Amorphophallus Muelleri Blume) sebagai Upaya Diversifikasi Pangan di Indonesia. SIRINOV, 3(1): 1–10.

Rosdiana, S. dan E. Santosa. (2019). Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Calon Klon Tanaman Iles-Iles (Amorphophallus muelleri Blume). Bul. Agrohorti 7(2), 207-214

Santoso, E. dan D. Wirnas. (2019). Teknik perbanyakan cepat sumberdaya genetik iles-iles untuk mendukung percepatan komersialisasi secara berkelanjutan. Jurnal Ilmu Per-tanian Indonesia, 14(2), 91-96.

Sari, M., Santosa, E., Lontoh, A. P., & Kurniawati, A. (2019). Kualitas Benih dan Pertumbuhan Bibit Tanaman Iles-Iles (Amorphophallus muelleri Blume) Asal Media Tumbuh Berbeda. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 24(2), 144-150. https://doi.org/10.18343/jipi.24.2.144.

Siswanto, B. (2016). Persyaratan Lahan Tanaman Porang (Amarphopallus oncophillus). Buana Sains, 16(1), 57–70.

Sugiyama, N., E. Santosa. (2008). Edible Amorphophallus in Indonesia-Potential Crops in Agroforestry. Gadjah Mada University Press

Suhartati, R. S., dan R. Sari. (2015). Tumbuhan Porang: Prospek Budidaya sebagai Salah Satu Sistem Agroforestry. Info Teknis Ekoni, 12(2), 97–110.

Suharjito, D. (2009). Devolusi Pengelolan Hutan di Indonesia: Perbandingan Indonesia dan Philipina. Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 15(3), 123-130.

Suwandi, A., Daulay, N., Imnur, R. H. I., Lubis, S. P. Z. L., Siregar, S. N. S., Pranata, S., & Wulandari, S. (2022). Peranan dan Kendala Pengembangan Agroindustri di Indonesia. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(10), 3185-3192. https://doi.org/10.47492/jip.v2i10.1312.

Downloads

Published

2022-12-25

How to Cite

Hidayat, R., Purwadi, P., Sasongko, P. E., & Dwiridhotjahjono, J. (2022). Pengembangan Hilirisasi Porang (Amarphopallus Onchopillus Prain) sebagai Agroindustri Unggulan Jawa Timur. Cakrawala: Jurnal Litbang Kebijakan, 16(2), 155–171. https://doi.org/10.32781/cakrawala.v16i2.496

Issue

Section

Articles

Citation Check