Tata Kelola Kolaboratif Pengembangan Pariwisata dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pacitan
(1) Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
(2) Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
(3) Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
(*) Corresponding Author
Abstract
Merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan fokus penelitian menganalisis peran aktor kolaboratif, menganalisis proses kolaborasi tata kelola pengembangan pariwisata Kabupaten Pacitan dan juga menganalisis kontribusi sektor pariwisata ke PAD Kabupaten Pacitan. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran aktor kolaborasi telah dijalankan dengan baik sesuai perannya masing-masing. Berikut proses kolaborasi yang telah berlangsung; (1)Dinamika kolaborasi, antar aktor telah melakukan pengungkapan atas apa yang menjadi tujuan kolaborasinya, hal tersebut dituangkan dalam proses diskusi hingga tercipta motivasi bersama, (2)Tindakan kolaborasi, Disparpora sebagai aktor sentral memfasilitasi tindakan kolaborasi seperti pelatihan dan bimbingan teknis untuk pengelola dan komunitas (pokdarwis), memfasilitasi kegiatan akademisi untuk riset di Pacitan dan memfasilitasi diskusi dengan pegiat media sosial, (3)Kolaborasi telah menghadirkan dampak yang cukup signifikan, masyarakat berpartisipasi aktif dalam pengembangan wisata dan objek wisata berkembang signifikan sesuai konsep Sapta Pesona. Proses kolaborasi berhasil meningkatkan kunjungan wisata ke Pacitan dan kontribusi sektor pariwisata ke PAD sebesar 7% pada tahun 2022.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Akasse, C. S., & Ramansyah, R. (2023). Strategi Promosi Pariwisata melalui Media Sosial dalam Meningkatkan Pengunjung di Desa Wisata. Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education, 10(1), 52–60. https://doi.org/10.24036/scs.v10i1.457
Astuti, W. dan R. (2020). Collaborative Governance dalam Perspektif Administrasi Publik. In Collaborative Govenance dalam Perspefkit Publik. Disertasi. Program Studi Doktor Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Press.
Azwar, H., Hanafiah, M. H., Ghani, A. A., Azinuddin, M., & Shariffuddin, N. S. M. (2023). Community-Based Tourism (Cbt) Moving Forward: Penta Helix Development Strategy Through Community Local Wisdom Empowerment. Planning Malaysia, 21(1), 72–88. https://doi.org/10.21837/PM.V21I25.1225.
Cahyadi, H. S., & Newsome, D. (2021). The post Covid-19 tourism dilemma for geoparks in Indonesia. International Journal of Geoheritage and Parks, 9(2), 199–211. https://doi.org/10.1016/j.ijgeop.2021.02.003.
Muin, F. (2014). Otonomi Daerah Dalam Persepektif Pembagian Urusan Pemerintah-Pemerintah. Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum, 8(1), 69–79.
Ferizaldi. (2016). Dinamika Otonomi Daerah di Indonesia. Unimal Press.
Gash, A. (2022). Collaborative Governance. Handbook on Theories of Governance, 6, 497–509. https://doi.org/10.5840/iabsproc1993412
Hidayatullah, S. (2022). Creative Tourism Economic Development Strategy with the Penta Helix Collaboration of Batu City. International Journal of Research in Engineering, Science and Management, 5(4), 119–129.
Rukmini, M., Nuwa, C., Qosim, N., Suhartanta, S., Abdurohim., Ristiyana, R., Zahari, M., Santoso, A., Santoso, R., Sharon, St., Luju, E., Sofyanty, D., Samosir, M. (2022). Implementasi Pengelolaan Keuangan Daerah Tata Kelola Menuju Pemerintahan yang Baik. CV. Eureka media aksara.
Insani, N., Narmaditya, B. S., Habibi, M. M., A’Rachman, F. R., & Majid, Z. (2023). Prospect and Challenges With Penta Helix Model for Unesco Global Geopark and Local Economic Development: a Lesson From Indonesia. Geojournal of Tourism and Geosites, 46(1), 156–162. https://doi.org/10.30892/gtg.46117-1011.
Karsono, B., & Syauket, A. (2021). Otonomi Daerah Perspektif Human Security dalam Negara Demokrasi. Ubharajaya Press
Kurniadi, & Suryadi, S. (2021). Collaborative-Governance: Teori dan Implementasi. CV Pena Persada.
Matthoriq, M., Zauhar, S., & Hermawan, R. (2021). Collaborative Governance dalam Tata Kelola Pariwisata-Desa (Studi Pariwisata-Desa “Bumiaji Agrotourism†di Kota Wisata Batu). Jurnal Ilmiah Administrasi Publik, 7(1), 20-29. https://doi.org/10.21776/ub.jiap.2021.007.01.3.
Noor, M. (2022). Collaborative Governance Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktik. (M. R. F. dan F. Z. Yopiannor (ed.); Muhammad N). Bildung.
Pham, T., & Nugroho, A. (2022). Tourism-Induced Poverty Impacts of Covid-19 in Indonesia. Annals of Tourism Research Empirical Insights, 3(2), 1-10. https://doi.org/10.1016/j.annale.2022.100069
Sahir, S. H. (2022). Metodologi Penelitian. Penerbit KBM Indonesia.
Samerdanta Sinulingga. (2021). Tourism & Covid-19 (Inventarisasi Dampak Coronavirus Terhadap Stakeholder Pariwisata di Sumatera Utara). Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal), 4(1), 170-179. https://doi.org/https://doi.org/10.33258/birci.v4i1.1562.
Bratakusumah, D., Solihin, D. (2015). Otonomi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Gramedia Pustaka Utama.
Wang, H., & Ran, B. (2023). Network governance and collaborative governance: a thematic analysis on their similarities, differences, and entanglements. Public Management Review, 25(6), 1187–1211. https://doi.org/10.1080/14719037.2021.2011389.
Widowati, S., Ginaya, G., & Triyuni, N. N. (2019). Penta Helix Model to Develop Ecotourism: Empowering the Community for Economic and Ecological Sustainability. International Journal of Social Sciences and Humanities, 3(2), 31-46.
DOI: https://doi.org/10.32781/cakrawala.v18i1.680
Article Metrics
Abstract view : 299 timesPDF - 156 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 agus supriyanto, Bambang Kusbandrijo, Joko Widodo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Cakrawala: Jurnal Litbang Kebijakan Abstracted/Indexed by:
Â
Copyright @ 2006, Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur